Nama : Nuzul Fitria Suyana
Npm : 16513749
Kelas : 4PA07
Menurut
(Situmorang, 2011) Sebelum melakukan sebuah penulisan artikel ilmiah, satu hal
yang harus dihindari dalam penulisan artikel ilmiah adalah plagiat, yaitu
menggunakan ide seseorang atau pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain
dan menjadikannya seolah-olah karangan / pendapat sendiri. Memang bagi sebagian
penulis pemula sulit untuk merangkai kata-kata, maka tidak jarang terjadi
kesalahan dalam melakukan sebuah penulisan.
Menurut
(Badiran,2002) Artikel ilmiah adalah tampilan atau hasil pemikiran seorang
penulis terhadap objek kajian dalam bahasa tulis dengan mengikuti sistematika
dan kaidah penulisan ilmiah. Artikel ilmiah juga dinyatakan sebagai karya tulis
yang dirancang utuk dimuat dalam jurnal ilmiah, buku kumpulan artikel ilmiah
maupun artikel dalam media online yang ditulis dengan tata cara ilmiah. Dalam menulis artikel sulit sekali untuk tidak
melakukan hal kutip mengutip dari tulisan orang lain tanpa ada izin sebelumnya.
Jika penulis menggunakan bahan dari orang lain penulis wajib meminta izin
secara tertulis dan penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan
apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau
dikembangkan.
Jadi
dalam penulisan ilmiah di media online, cetak dan lain sebagainya penulis harus
memiliki suatu etika dalam menulis dan tata cara menulis artikel yang baik. Agar
tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penulisan ilmiah.
Apa
sih etika itu?? Biasanya kalau kita mendengar kata etika kita langsung ingat
denga norma, aturan ataupun tata krama dan sopan santun, jadi Kode etik adalah
seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma
ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang
digunakan dan penyebutan sumber data atau informasi.
Dibawah ini ada 3 hal penting yang harus diperhatikan tentang etika
dan kode etik dalam penulisan pada sebuah media adalah sebagai berikut:
1. Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar
Gunakanlah bahasa yang sopan pada saat menulis sebuah
artikel atau berita di sebuah media online. Karena internet tersambung dengan
akses yang mencakup seluruh dunia. Dimana artikel atau berita yang kita muat
pada internet dapat dibaca oleh siapapun dari berbagai kalangan masyarakat di
seluruh dunia. Apabila kita tidak menggunakan bahasa yang sopan maka cara
pandang seseorang terhadap kita akan berdampak buruk pada pribadi serta
lingkungan kita sendiri.
Janganlah menyingkat sebuah kata dalam pengetikan suatu
artikel. Seperti kata “yang” disingkat menjadi “yg”, “kepada” menjadi “kpd dan
lain sebagainya. Hal itu hanya membuat pusing seseorang yang membaca artikel
kita.
2. Gunakan huruf kapital (capslock) seperlunya
Gunakanlah huruf kapital pada penulisan seperlunya. Karena
jika kita menuliskan dengan menggunakan huruf kapital secara dominan, kata yang
tertulis dapat berarti lain bagi seseorang yang membacanya. Sebaiknya tulislah
berita atau artikel dengan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Karena
pembaca sangat tertarik terhadap suatu artikel atau berita yang ditulis secara
komunikatif. Bahasa yang baik dan benar pun memudahkan pembaca mengerti maksud
dan inti dari sebuah berita yang disampaikan oleh kita sebagai penulis.
3. Menggunakan EYD yang sesuai
Selain menggunakan bahasa yang sopan, penulisan dalam media
pun harus menggunakan EYD yang sesuai. Dikarenakan penulisan yang menggunakan
EYD secara yang sesuai pun dapat memudahkan pembaca untuk mengerti inti dari
sebuah tulisan yang kita tulis. Dan juga dapat memberikan kesan yang positif
terhadap pribadi si penulis. Tak jarang sebuah tulisan di media online
digunakan untuk referensi tulisan bagi seseorang. Jadi jika sebuah artikel yang
di tulis tidak memperhatikan EYD dengan baik sebagus apapun isi dari artikel
tersebut orang lain tidak akan menjadikannya sebagai referensi.
Berikut ini kode etik jurnalistik dituangkan beberapa peraturan
yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
- Bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,
- Menempuh cara-cara yang profesional,
- Menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah,
- Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
- Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
- Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
- Memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
- Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
- Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
- Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
- Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Sumber:
Alam
Syamsul (2015). Penulisan artikel Ilmiah untuk publikasi ilmiah melalui jurnal.
Sulawesi selatan.
K.
Bertens. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://muhammaddenasykur.blogspot.co.id/2015/10/sip-etika-menulis-artikel-online.html
Melatihttp://nadianesaputristuff.blogspot.co.id/2015/10/etika-menulis-artikel-online.html.
Sumadira, Haris .2008. Jurnalistik Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Wibowo, Wahyu. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika. Jakarta: Kompas Media Nusntara.
WS., Titik. 2003. Kode Etik/ Tanggung Jawab Penulis. Yogyakarta: Pink Books, PUSBUK, dan Taman Melati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar