bg

Jumat, 30 September 2016

#SIP Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

Nama : Nuzul Fitria Suyana
Npm : 16513749
Kelas : 4PA07
 
Zaman modern ini perkembangan teknologi sangatlah pesat sehingga bukan hal yang tidak mungkin apabila dua bidang yaitu IT dengan psikologi saling keterkaitan. Dalam hal membuat suatu terobosan baru yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan atau terbayakan akan tetapi buktinya seperti contoh halnya yang akan saya bahas kali ini mengenai arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia.

1.    Arsitektur Komputer

Arsitektur komputer berkaitan dengan atribut-atribut sebuah system yang tampak (visible) bagi seorang pemrogram. atau katakanlah, arsitektur komputer berkaitan dengan atribut-atribut yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program. Contoh-contoh atribut arsitektual adalah set instruksi, jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan bermacam-macam jenis data ( misalnya) yaitu : bilangan karakter, mekanisme I/O dan teknik-teknik pengalaman memori. 
Selain itu, Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer sendiri mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program. Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dan lain-lainnya.

2. Struktur Kognisi Manusia

Sebelum membahas apa itu struktur kognisi manusia? ada baiknya kalau kita mengartikan kata struktur dan kognisi terlebih dahulu untuk mempermudah kita dalam memahaminya. Menurut Prof. Benny H. Hoed (dalam Ekky, 2012) struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan, sedangkan kognitif, Menurut Drever (Solihin, 2012) disebutkan bahwa ”kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan penalaran”. Dan Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai”. 
 
 
3. Komponen Arsitektur Komputer : 
 
- Data Input (data masukan) : 
berfungsi sebagai media komputer untuk menerima masukan dari luar. Beberapa contoh input device yaitu: keyboard, mouse, touch screen, scanner, camera, modem, network card, dll.
 - Central Processing Unit (CPU) :
otak atau sumber dari komputer yang mengatur dan memproses seluruh kerja komputer. Berfungsi untuk menjalankan program-program yang disimpan di memori utama.
 - Primary Storage (memori utama) :
untuk menyimpan data dan instruksi dari program yang sedang dijalankan. Biasa juga disebut sebagai RAM.
- Secondary Storage (memori sekunder) :
untuk menyimpan data atau program biner secara permanen. Contoh: floppy, harddisk, CD ROM, magnetic tape, optical disk, dll. 
- Data Input (hasil pemrosesan data) :
berfungsi sebagai media komputer untuk memberikan keluaran. Beberapa contoh output device yaitu: monitor, printer, speaker, plotter, modem, network card, dll.

4. Perbedaan antara arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia

Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer, yaitu :

Kelebihan:
  1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  4. Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)

Kekurangan:
  1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
  2.  Harganya sangat mahal
  3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  4. Membutuhkan daya listrik yang sangat besar

Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :

Kelebihan :
  1. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
  2. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
  3. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal

Kekurangan :
  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
  2. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka

 4. Hubungan Arsitektur Komputer dengan Struktur Kognisi Manusia

Jadi, dapat disimpulkan antara arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia bahwa struktur kognitif manusia itu proses-proses mental atau berpikir yang terjadi pada diri manusia itu sendiri, dimana manusia memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sedangkan arsitektur komputer yang menciptakan adalah manusia, manusialah yang membuat program, manusia yang membuat pola dari sistem komputer tersebut maka komputer akan menjalankan sesuai dengan yang diperintahkan manusia saja. Tujuan arsitektur komputer dibuat untuk memudahkan manusia dalam menggunakan komputer. Hal ini terkait dengan proses koginif manusia dalam mengingat informasi sehingga jika dipersatukan, maka akan timbul suatu hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan di keduanya.

Sumber :

Anonim. (2011). Kognisi sepanjang masa kehidupan.http://psikology09b.blogspot.com/2011/05/kognisi-sepanjang-masa-kehidupan.html. Diakses tanggal 26 september 2013.
ologi08.blogspot.com/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi.html. Diakses tanggal 26 september 2013.
 Purnomo, A. (2012). Hubungan arsitektur komputer dan kognisi manusia.http://4jipurnomo.wordpress.com/hubungan-arsitektur-komputer-dan-kognisi-manusia/. Diakses tanggal 26 september 2013
http://nadianesaputristuff.blogspot.co.id/2015/10/arsitektur-komputer-dan-struktur.html
Purwoko, P. H. (2011). Pengenalan teknologi informatika. http://xprashp-notes.blogspot.com/2011/02/pengenalan-teknologi-informasi-b-ku1072.html. Diakses tanggal 26 september 2013.
 Solihin, N. (2010). http://pendidikan-info.blogspot.com/2010/01/pendekatan-pendidikan-menurut-paham.html. Diakses tanggal 26 september 2013.
 Suryani, A. I. (2010). Hubungan arsitektur komputer dan kognisi manusia.http://adeirmasuryani.wordpress.com/2012/10/07/hubungan-arsitektur-komputer-dan-kognisi-manusia/. Diakses tanggal 26 september 2013.

#SIP Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

Nama : Nuzul Fitria Suyana
Npm : 16513749
Kelas : 4PA07
Kata informasi berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas. Aktifitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi bisa menjadi fungsi penting dalam membantu mengurangi rasa cemas pada seseorang.
Menurut para ahli informasi adalah :
  1. Raymond Mc. Leod : data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini ataupun mendata.
  2. Tata Sutabari : data yang telah diklasifikasikan ataupun diolah serta di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
  3. Jogiyanto HM : hasil dari suatu pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian  yang nyata  yang digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.
  4. Abdul Kadir & McFadden : data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor:
- Keakuran dan teruji kebenarannya.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan serta tidak menyesatkan.
- Kesempurnaan informasi.
Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, serta pengubahan.
- Tepat waktu.
Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam pengambilan sebuah keputusan.
 - Relevansi.
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika Informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
- Mudan dan murah.
Apabila cara serta biaya untuk memperoleh informasi sulit serta mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya   
- Akurat.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Fungsi Informasi : 
- Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna.
- Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
- Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi. 

Definisi Sistem :
Menurut Kursini & Menurut Laudon (dalam Gaol, 2008) informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
 
Definisi Psikologi :
Ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche artinya jiwa dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa. Walaupun demikian istilah ilmu jiwa, dipergunakan dalam bahasa sehari-hari dan dianggap tidak ilmiah. Sedang Psikologi bersifat ilmiah (scientific). "Sekarang banyak orang menegaskan studi Psikologi sebagai ilmu" (Sartain dkk, 1967:3).

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan dengan pendekatan ilmiah dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol berdasarkan data empiris. Karena itu salah satu ciri psikologi sebagai ilmu pengetahuan adalah bahwa psikologi itu berdasar pada data-data empiris yang diperoleh secara sistematis (Morgan dkk, 1984).
Menurut Wundt (dalam Devidoff, 1981) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness). Dari batasan ini dapat dikemukakan bahwa dalam psikologi, keadaan jiwa direfleksikan dalam kesadaran manusia. Unsur kesadaran merupakan hal yang dipelajri dalam psikologi.

Sedangkan Branca (1964) menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataannya : "When the interest of men turns the action of human beings, and when that interest takes the form of accurate observation, exact desriptions, and experimental study of human behavior, the science of psychology emerges" (Branca, 1964:2)
Walaupun Morgan (1984:4) berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan binatang, tetapi sebenarnya dia senada dengan Branca. Karena para ahli psikologi juga mempelajari perilaku binatang dengan maksud agar hasil penelitian tentang binatang bisa dimanfaatkan dalam mempelajari perilaku manusia. 

Menurut Plotnik (2005) psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental ( "Psychology is the systematic, scientific study of behaviors and mental processes") (Plotnik:2005:4). 

Kesimpulan sistem informasi psikologi adalah, sama hubunngannya sebuah sistem informasi dengan manusia, yaitu hubungan antara sebuah sistem informasi dan bidang psikologi. Terdapat kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dari data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan penggunaan teknologi dan aplikasinya dalam bidang psikologi.


Sumber :

Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Grasindo
A.M. Heru Basuki. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma
http://www.dosenpendidikan.com/12-pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-menurut-para-ahli/

#SIP Etika Menulis Artikel Online

Nama : Nuzul Fitria Suyana
Npm : 16513749
Kelas : 4PA07
 
Menurut (Situmorang, 2011) Sebelum melakukan sebuah penulisan artikel ilmiah, satu hal yang harus dihindari dalam penulisan artikel ilmiah adalah plagiat, yaitu menggunakan ide seseorang atau pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan / pendapat sendiri. Memang bagi sebagian penulis pemula sulit untuk merangkai kata-kata, maka tidak jarang terjadi kesalahan dalam melakukan sebuah penulisan. 
 
Menurut (Badiran,2002) Artikel ilmiah adalah tampilan atau hasil pemikiran seorang penulis terhadap objek kajian dalam bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah. Artikel ilmiah juga dinyatakan sebagai karya tulis yang dirancang utuk dimuat dalam jurnal ilmiah, buku kumpulan artikel ilmiah maupun artikel dalam media online yang ditulis dengan tata cara ilmiah.  Dalam menulis artikel sulit sekali untuk tidak melakukan hal kutip mengutip dari tulisan orang lain tanpa ada izin sebelumnya. Jika penulis menggunakan bahan dari orang lain penulis wajib meminta izin secara tertulis dan penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau dikembangkan. 
 
Jadi dalam penulisan ilmiah di media online, cetak dan lain sebagainya penulis harus memiliki suatu etika dalam menulis dan tata cara menulis artikel yang baik. Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penulisan ilmiah.
Apa sih etika itu?? Biasanya kalau kita mendengar kata etika kita langsung ingat denga norma, aturan ataupun tata krama dan sopan santun, jadi Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan sumber data atau informasi.
 
 
Dibawah ini ada 3 hal penting yang harus diperhatikan tentang etika dan kode etik dalam penulisan pada sebuah media adalah sebagai berikut:

1. Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar

Gunakanlah bahasa yang sopan pada saat menulis sebuah artikel atau berita di sebuah media online. Karena internet tersambung dengan akses yang mencakup seluruh dunia. Dimana artikel atau berita yang kita muat pada internet dapat dibaca oleh siapapun dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita tidak menggunakan bahasa yang sopan maka cara pandang seseorang terhadap kita akan berdampak buruk pada pribadi serta lingkungan kita sendiri.
Janganlah menyingkat sebuah kata dalam pengetikan suatu artikel. Seperti kata “yang” disingkat menjadi “yg”, “kepada” menjadi “kpd dan lain sebagainya. Hal itu hanya membuat pusing seseorang yang membaca artikel kita.

2. Gunakan huruf kapital (capslock) seperlunya

Gunakanlah huruf kapital pada penulisan seperlunya. Karena jika kita menuliskan dengan menggunakan huruf kapital secara dominan, kata yang tertulis dapat berarti lain bagi seseorang yang membacanya. Sebaiknya tulislah berita atau artikel dengan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Karena pembaca sangat tertarik terhadap suatu artikel atau berita yang ditulis secara komunikatif. Bahasa yang baik dan benar pun memudahkan pembaca mengerti maksud dan inti dari sebuah berita yang disampaikan oleh kita sebagai penulis.

3. Menggunakan EYD yang sesuai

Selain menggunakan bahasa yang sopan, penulisan dalam media pun harus menggunakan EYD yang sesuai. Dikarenakan penulisan yang menggunakan EYD secara yang sesuai pun dapat memudahkan pembaca untuk mengerti inti dari sebuah tulisan yang kita tulis. Dan juga dapat memberikan kesan yang positif terhadap pribadi si penulis. Tak jarang sebuah tulisan di media online digunakan untuk referensi tulisan bagi seseorang. Jadi jika sebuah artikel yang di tulis tidak memperhatikan EYD dengan baik sebagus apapun isi dari artikel tersebut orang lain tidak akan menjadikannya sebagai referensi.
Berikut ini kode etik jurnalistik dituangkan beberapa peraturan yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
  1. Bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,
  2. Menempuh cara-cara yang profesional,
  3. Menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah,
  4. Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
  5. Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
  6. Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
  7. Memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
  8. Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
  9. Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
  10. Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
  11. Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Sumber:

Alam Syamsul (2015). Penulisan artikel Ilmiah untuk publikasi ilmiah melalui jurnal.          Sulawesi selatan. 
K. Bertens. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://muhammaddenasykur.blogspot.co.id/2015/10/sip-etika-menulis-artikel-online.html
Melatihttp://nadianesaputristuff.blogspot.co.id/2015/10/etika-menulis-artikel-online.html.
Sumadira, Haris .2008. Jurnalistik Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Wibowo, Wahyu. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika. Jakarta: Kompas Media Nusntara. 
WS., Titik. 2003. Kode Etik/ Tanggung Jawab Penulis. Yogyakarta: Pink Books, PUSBUK, dan Taman Melati.